Janji yang diberikan pada akhirnya ditepati oleh pihak
panitia, pengumuman tes fisik keluar setelah 3 hari menunggu. Entah hari jumat
atau hari sabtu, pengumuman keluar ketika matahari bersinar tepat di ubun ubun,
panas. Lagi – lagi, saya mendapatkan pengumuman dari kawan saya, hehe. Dan
kembali lagi dengan cemas – cemas berharap, saya memberanikan diri untuk
membuka file pengumuman PLN. Scroll, scroll, scroll. Ah, hahaha, Alhamdullilah
! Alhamdullilah saya masih bisa lanjut. Senang tentu saja, tapi jujur saya
khawatir, karena dulu ketika akan berkuliah, saya sempat mengikuti seleksi
kelas kerjasama PLN di Polines namun saya gagal di tes laboratorium ini. Semoga
keberuntungan saya cukup untuk menghadapi tes laboratorium kali ini.
Tes laboratorium PLN dikenal cukup misterius dan menakutkan,
karena hanya Allah, laboran dan panitia seleksi yang mengetahui hasil tes
tersebut. Bisa saja kita merasa sehat lahir batin tapi ternyata tidak lolos,
banyak kasus seperti itu. Tes laboratorium ini diikuti oleh 490 peserta,
sedangkan ketika tes fisik kemarin berjumlah 663 peserta. Menurut pengumuman,
tes laboratorium ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Mei di laboratorium
klinik Pramita Jogjakarta. Kebetulan saya mendapat jadwal tanggal 3 Mei 2017,
pukul 10.00 pagi. Seperti biasa, usahakan datang awal agar mendapat nomor
antrian depan, saya datang jam 8 pagi dan mendapat nomot antrian 10.
Tes laboratorium ini sebisa mungkin kita persiapkan sebaik
mungkin, karena tahap in merupakan tahap paling berat menurut saya, karena kita
melawan sesuatu yang tak terlihat, ehe. Tes laboratorium ini meliputi tes
darah, tes urine, tes audiometri, tes EKG dan rontgen. Sebagai persiapan,
setidaknya kita mengikuti instruksi yang ditulis pada lembar pengumuman tes.
Instruksi yang ditulis sedapat mungkin kita ikuti dan diterapkan dalam pola
hidup, setidaknya hingga menjelang pelaksanaan tes. Bahkan jika sempat,
silahkan pergi ke klinik atau rumah sakit untuk melakukan medical check-up mandiri,
sehingga bisa mengetahui kondisi tubuh kita.
Tes Darah
Tahap pertama pada tes laboratorium ini adalah tes darah.
Darah yang mengalir di dalam nadi kita akan diambil beberapa botol / tabung
sesuai keinginan laboran. Tenang, jangan sampai gugup atau tegang karena darah
bisa jadi tidak keluar (terjadi di kawan sebelah saya). Darah diambil beberapa
tabung / botol dan entah kenapa saya tidak merasakan sakit, santai saja. Sejauh
yang saya tahu, darah yang diambil akan diuji dan akan diketahui beberapa
parameter yakni kolesterol, gula darah dan asam urat. Ketiga parameter tersebut
sebisa mungkin kita jaga di ambang normal dengan menjaga pola makan.
Tes Urin
Tes darah selesai maka berlanjut ke tes urin, dimana kita
akan diberi tabung untuk diisi dengan air urin kita. Jadi sebisa mungkin hasrat
ingin buang air kecil ditahan hingga tes ini tiba, agar air urinnya cukup, ehe.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kita menggunakan narkoba ataupun obat
– obatan terlarang lainnnya. Cukup pastikan kita minum air putih dan menjaga
konsumsi makanan maka tes ini pasti dapat dilewati.
Tes Elektrokardiogram / Rekam jantung
Tes urin secara cepat dapat diselesaikan, kemudian mengantri
untuk tes EKG. Tes EKG merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui kinerja
jantung dan peredaran atau aliran darah dalam tubuh. Tes ini menggunakan alat
berupa sensor yang ditempelkan di titik – titik tertentu di bagian tubuh,
kemudian sinyal dari sensor akan terekam di monitor dan menunjukkan grafik
rekam kinerja jantung kita. Selama melaksanakan tes ini diusahakan jangan
tegang, karena jika kita tegang dan jantung berdebar – debar, maka dapat
mengganggu hasil tes. Santai saja, tenang saja.
Tes Audiometri
Merupakan tes yang bertujuan untuk memeriksa tingkat
pendengaran kita, apakah masih baik atau ada kelainan tertentu. Pelaksanaan tes
ini dengan menggunakan alat berupa headset dan tombol sinyal, dilakukan di
dalam ruangan kedap suara. Jika kita mendengar suara dari dalam headset maka
ita harus menekan tombol di tangan kita. Suara yang diperdengarkan makin lama
makin pelan, dan jika sudah tak ada suara lagi maka tombol tersebut harus
berhenti di tekan pula. Pastikan anda membersihkan telinga anda, atau bisa
memeriksakan diri terlebih dulu sebelum melaksanakan tes ini.
Tes Rontgen
Seperti pada umumnya, tes rontgen ini menggunakan sinar
x-ray untuk melihat kondisi di dalam tubuh kita, apakah ada kelainan atau
normal saja. Proses tes ini sangat cepat, namun antrinya yang cukup lama. Kita
hanya membuka baju atasan kita, lalu tempelkan dada di papan uji, dan tunggu
instruksi dari operator. Secara cepat, sinar x-ray ditembakkan ke tubuh kita
dan berakhirlah tes rontgen ini. Tak ada saran khusus untuk menghadapi tes
rontgen ini.
Secara umum, selama kita menjaga pola hidup sehat, jauhi
narkoba dan kurangi merokok, rajin beribadah dan berbuat baik maka kemungkinan besar
kita dapat melewati tes ini dengan baik.
Komentar
Posting Komentar