Langsung ke konten utama

Rekrutmen PLN – 6/8 Tes Laboratorium dan Penunjang

Janji yang diberikan pada akhirnya ditepati oleh pihak panitia, pengumuman tes fisik keluar setelah 3 hari menunggu. Entah hari jumat atau hari sabtu, pengumuman keluar ketika matahari bersinar tepat di ubun ubun, panas. Lagi – lagi, saya mendapatkan pengumuman dari kawan saya, hehe. Dan kembali lagi dengan cemas – cemas berharap, saya memberanikan diri untuk membuka file pengumuman PLN. Scroll, scroll, scroll. Ah, hahaha, Alhamdullilah ! Alhamdullilah saya masih bisa lanjut. Senang tentu saja, tapi jujur saya khawatir, karena dulu ketika akan berkuliah, saya sempat mengikuti seleksi kelas kerjasama PLN di Polines namun saya gagal di tes laboratorium ini. Semoga keberuntungan saya cukup untuk menghadapi tes laboratorium kali ini.

Tes laboratorium PLN dikenal cukup misterius dan menakutkan, karena hanya Allah, laboran dan panitia seleksi yang mengetahui hasil tes tersebut. Bisa saja kita merasa sehat lahir batin tapi ternyata tidak lolos, banyak kasus seperti itu. Tes laboratorium ini diikuti oleh 490 peserta, sedangkan ketika tes fisik kemarin berjumlah 663 peserta. Menurut pengumuman, tes laboratorium ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Mei di laboratorium klinik Pramita Jogjakarta. Kebetulan saya mendapat jadwal tanggal 3 Mei 2017, pukul 10.00 pagi. Seperti biasa, usahakan datang awal agar mendapat nomor antrian depan, saya datang jam 8 pagi dan mendapat nomot antrian 10.

Tes laboratorium ini sebisa mungkin kita persiapkan sebaik mungkin, karena tahap in merupakan tahap paling berat menurut saya, karena kita melawan sesuatu yang tak terlihat, ehe. Tes laboratorium ini meliputi tes darah, tes urine, tes audiometri, tes EKG dan rontgen. Sebagai persiapan, setidaknya kita mengikuti instruksi yang ditulis pada lembar pengumuman tes. Instruksi yang ditulis sedapat mungkin kita ikuti dan diterapkan dalam pola hidup, setidaknya hingga menjelang pelaksanaan tes. Bahkan jika sempat, silahkan pergi ke klinik atau rumah sakit untuk melakukan medical check-up mandiri, sehingga bisa mengetahui kondisi tubuh kita.

Tes Darah
Tahap pertama pada tes laboratorium ini adalah tes darah. Darah yang mengalir di dalam nadi kita akan diambil beberapa botol / tabung sesuai keinginan laboran. Tenang, jangan sampai gugup atau tegang karena darah bisa jadi tidak keluar (terjadi di kawan sebelah saya). Darah diambil beberapa tabung / botol dan entah kenapa saya tidak merasakan sakit, santai saja. Sejauh yang saya tahu, darah yang diambil akan diuji dan akan diketahui beberapa parameter yakni kolesterol, gula darah dan asam urat. Ketiga parameter tersebut sebisa mungkin kita jaga di ambang normal dengan menjaga pola makan.

Tes Urin
Tes darah selesai maka berlanjut ke tes urin, dimana kita akan diberi tabung untuk diisi dengan air urin kita. Jadi sebisa mungkin hasrat ingin buang air kecil ditahan hingga tes ini tiba, agar air urinnya cukup, ehe. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kita menggunakan narkoba ataupun obat – obatan terlarang lainnnya. Cukup pastikan kita minum air putih dan menjaga konsumsi makanan maka tes ini pasti dapat dilewati.

Tes Elektrokardiogram / Rekam jantung
Tes urin secara cepat dapat diselesaikan, kemudian mengantri untuk tes EKG. Tes EKG merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui kinerja jantung dan peredaran atau aliran darah dalam tubuh. Tes ini menggunakan alat berupa sensor yang ditempelkan di titik – titik tertentu di bagian tubuh, kemudian sinyal dari sensor akan terekam di monitor dan menunjukkan grafik rekam kinerja jantung kita. Selama melaksanakan tes ini diusahakan jangan tegang, karena jika kita tegang dan jantung berdebar – debar, maka dapat mengganggu hasil tes. Santai saja, tenang saja.

Tes Audiometri
Merupakan tes yang bertujuan untuk memeriksa tingkat pendengaran kita, apakah masih baik atau ada kelainan tertentu. Pelaksanaan tes ini dengan menggunakan alat berupa headset dan tombol sinyal, dilakukan di dalam ruangan kedap suara. Jika kita mendengar suara dari dalam headset maka ita harus menekan tombol di tangan kita. Suara yang diperdengarkan makin lama makin pelan, dan jika sudah tak ada suara lagi maka tombol tersebut harus berhenti di tekan pula. Pastikan anda membersihkan telinga anda, atau bisa memeriksakan diri terlebih dulu sebelum melaksanakan tes ini.

Tes Rontgen
Seperti pada umumnya, tes rontgen ini menggunakan sinar x-ray untuk melihat kondisi di dalam tubuh kita, apakah ada kelainan atau normal saja. Proses tes ini sangat cepat, namun antrinya yang cukup lama. Kita hanya membuka baju atasan kita, lalu tempelkan dada di papan uji, dan tunggu instruksi dari operator. Secara cepat, sinar x-ray ditembakkan ke tubuh kita dan berakhirlah tes rontgen ini. Tak ada saran khusus untuk menghadapi tes rontgen ini.

Secara umum, selama kita menjaga pola hidup sehat, jauhi narkoba dan kurangi merokok, rajin beribadah dan berbuat baik maka kemungkinan besar kita dapat melewati tes ini dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekrutmen PLN – 3/8 Tes Adaptif PLN (TAP)

Bismillah Menyenangkan ketika sebuah kepastian telah diberikan dari awal, yap, pihak rekrutmen memberitahukan bahwa dalam 3 hari kedepan hasil dari Tes Akding akan diumumkan. Seperti momen sebelumnya, saya memilih untuk tidak terlalu memikirkan hal ini. Biarlah kabar gembira datang dengan tiba – tiba, ehe. Meskipun harap – harap cemas juga sebenarnya karena soal Tes Akding lebih banyak zonk. Tapi selalu berpikiran optimis dan tawakal merupakan penenang hati yang cukup ampuh. Pengumuman kembali datang tanpa disangka, ehe, dan alhamdulillah !. Masih diberi kesempatan untuk meneruskan langkah, dan kawan – kawan seperjuangan saya juga masih banyak tembus. Sebuah informasi, p eserta yang lolos pada tahap Tes Akding berjumlah 3.614 peserta. Pada tahap TAP ini, peserta yang dapat mengikuti hanya berjumlah 48% dari jumlah awal, yaitu sebanyak 1.735 peserta.  Seperti biasa, bersamana dengan pengumuman hasil tes, ada arahan untuk tes selanjutnya dan lampiran peserta yang lolos. M...

Rekrutmen PLN – 2/8 Tes Akademik dan Bahasa Inggris (Akding)

Bismillah Menunggu memang (sering kali) tidak menyenangkan, apalagi menunggu pengumuman yang akan menentukan nasib kita selanjutnya. Saya memilih untuk tidak terlalu menunggu hasil dari Seleksi Online yang telah saya lakukan tempo hari, dan memang begitu seharusnya. Tak perlu risau dengan sesuatu yang memang diluar jangkauan kita. Cukuplah berdoa dan selalu berpikir positif. Maka ketika kabar gembira itu datang, kita tidak akan terbawa perasaan senang yang berlebihan. Dan jika memang belum lolos, perasaan sedih tidak akan berlarut. Menurut saya sih, ehe. Kabar gembira yang datang tanpa ditunggu – tunggu merupakan kabar gembira yang menyenangkan. Betul saja, di siang hari yang terik, seorang teman cukup berisik ketika memberitahu bahwa dirinya mendapat email dari PLN. Sedikit cemas, saya buka juga inbox email saya, dan benar saja terdapat sebuah email masuk. “Ah, ini dia penentuan langkah selanjutnya” kata hati saya. Kemudian saya klik email cinta dari PLN itu, dan terny...

Rekrutmen PLN – 5/8 Tes Fisik

Menunggu terkadang menyebalkan, tapi darimana kita belajar sabar jika tak pernah merasakan menunggu sesuatu?. Pengumuman tes PLN selanjutnya untuk kali ini terasa lama, atau memang lama sih. Setelah selesai psikotes pada tanggal 3 April, pengumuman dijanjikan sekitar 2 minggu, seingat saya. Namun setelah 2 minggu berlalu, pengumuman yang ditunggu tak kunjung muncul. Sedikit resah, namun berharap besar. Berharap tentu harus, namun harus siap jika terjatuh. Akhirnya yang ditunggu menampakkan diri. Berawal dari pesan singkat kawan saya, bertuliskan “Alhamdullilah”, saya terkejut dan dengan tangan gemetar (apasih lebay) saya segera membuka website rekrutmen. Dan ternyata benar, saya masih lanjut, masih diberi keberuntungan. Alhamdullilah. Psikotes telah berlalu, maka saya harus bersiap untuk ujian selanjutnya. Proses seleksi berikutnya yakni tes fisik, iya, tes fisik. Kami harus melakukan lari 12 km, push up 100 kali, sit up 100 kali, pull up 20 kali, berenang 200 meter, tapi itu hany...