Langsung ke konten utama

Rekrutmen PLN – 4/8 Psikotes

 Penantian kali ini terasa sangat singkat, tidak terasa lama, cukup sebentar saja, bahkan (seingat saya) lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Pengumuman hasil tes adaptif kemarin sudah muncul, dan saya mendapat kabar dari kawan saya. Jantung berdetak, sedikit banyak merasa cemas dan khawatir. Saya ambil telpon genggam saya, saya buka file pengumuman tes. Loading. Terbuka. Saya scroll untuk mencari jurusan saya, saya segera menuju abjad terakhir. Z.. Alhamdulilah, nama saya masih tercantum dan berhak mengikuti tes selanjutnya.

Perasaan senang hanya sebentar, tak perlu terbawa euforia. Saya amati pengumuman tersebut dan mendapati beberapa kawan saya ternyata tidak lolos. Semangat kawan, semoga berhasil di lain tempat dan kesempatan . Peserta tes adaptif kemarin berjumlah 1735 orang dan peserta yang lolos menuju tahap psikotes berjumlah 942 orang. Cukup banyak yang tersisih, mungkin standar PLN cukup tinggi juga.

Menurut instruksi yang diberikan, tahap psikotes akan dilaksanakan pada hari Senin, 3 April 2017, jam 08.30 di JEC Jogjakarta. Pelaksanaan rekrutmen PLN ini memang akan selalu dilaksanakan di Jogjakarta hingga selesai, tentu saja ini menguntungkan saya. Menguntungkan karena domisili saya di Semarang, sehingga tak terlampau jauh, cukup 2,5 jam dengan sepeda motor. Karena pelaksanaan psikotes pada pagi hari, saat itu saya bersama kawan – kawan memutuskan untuk menginap terlebih dahulu di EDU Hostel (salah satu penginapan murah di Jogjakarta).
Pengumuman Psikotes
Pagi hari pelaksanaan psikotes, tubuh harus segar dan tidak mengantuk. Pengalaman saya, jika mengantuk maka psikotes akan tidak maksimal. Ehe. Waktu pelaksanaan sekitar pukul 08.30 tapi ketika kami datang sekitar pukul 08.00 kondisi sudah sangat ramai. Registrasi dibuka, selalu persiapkan KTP, kartu peserta dan jangan lupa untuk konfirmasi kehadiran di website rekrutmen. Ingat – ingat nomor meja anda dan segera duduk, usahakan hasrat ingin buang air sudah dihilangkan agar tidak mengganggu proses ujian.

Proses psikotes diawali dengan arahan dari panitia, selalu dengarkan instruksi mereka agar tidak terjadi kekeliruan. Jika ingatan saya tidak salah, psikotes ini diawali dengan tes koran / tes pauli. Salah satu jenis psikotes yang menurut saya bertujuan untuk melihat konsistensi, kemampuan bekerja dibawah tekanan dan ketelitian kita, serta kekuatan / daya tahan tubuh. Saya mengerjakan secepat dan seteliti yang saya bisa, usahakan irama teratur, tak perlu tergesa – gesa yang penting stabil. Sekitar 60 menit kita diharuskan menjumlahkan angka dalam tes koran ini.

Tes pauli yang melelahkan telah selesai dan berganti dengan tes papi kostick. Tes ini cukup mudah, cukup memilih pernyataan yang paling sesuai dengan diri sendiri, tapi diusahakan untuk konsisten. Tes kemudian dilanjutkan dengan tes wartegg dan tes gambar pohon. Tes wartegg mengharuskan kita untuk melanjutkan obyek di setiap kotak yang tersedia menjadi sebuah gambar. Sedangkan tes gambar pohon mengharuskan kita untuk menggambar sebuah pohon utuh, mulai dari akan hingga helai daunnya. Dan seingat saya, masih ada tes menggambar orang utuh.

Proses psikotes ini berakhir pada pukul 11.00 lebih, tidak terlalu lama menurut saya dan (harus) yakin bahwa psikotes ini berjalan lancar. Lebih jauh, psikotes ini bertujuan untuk melihat karakteristik setiap individu yang akan bergabung dengan PLN. Psikotes ini biasanya bekerja sama dengan lembaga psiklogi yang ditunjuk perusahaan, dan lembaga tersebut akan mengolah hasil psikotes peserta. Berdoa saja semoga jawabannya masuk kriteria PLN.


Alhamdullillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekrutmen PLN – 3/8 Tes Adaptif PLN (TAP)

Bismillah Menyenangkan ketika sebuah kepastian telah diberikan dari awal, yap, pihak rekrutmen memberitahukan bahwa dalam 3 hari kedepan hasil dari Tes Akding akan diumumkan. Seperti momen sebelumnya, saya memilih untuk tidak terlalu memikirkan hal ini. Biarlah kabar gembira datang dengan tiba – tiba, ehe. Meskipun harap – harap cemas juga sebenarnya karena soal Tes Akding lebih banyak zonk. Tapi selalu berpikiran optimis dan tawakal merupakan penenang hati yang cukup ampuh. Pengumuman kembali datang tanpa disangka, ehe, dan alhamdulillah !. Masih diberi kesempatan untuk meneruskan langkah, dan kawan – kawan seperjuangan saya juga masih banyak tembus. Sebuah informasi, p eserta yang lolos pada tahap Tes Akding berjumlah 3.614 peserta. Pada tahap TAP ini, peserta yang dapat mengikuti hanya berjumlah 48% dari jumlah awal, yaitu sebanyak 1.735 peserta.  Seperti biasa, bersamana dengan pengumuman hasil tes, ada arahan untuk tes selanjutnya dan lampiran peserta yang lolos. Menur

Rekrutmen PLN – 2/8 Tes Akademik dan Bahasa Inggris (Akding)

Bismillah Menunggu memang (sering kali) tidak menyenangkan, apalagi menunggu pengumuman yang akan menentukan nasib kita selanjutnya. Saya memilih untuk tidak terlalu menunggu hasil dari Seleksi Online yang telah saya lakukan tempo hari, dan memang begitu seharusnya. Tak perlu risau dengan sesuatu yang memang diluar jangkauan kita. Cukuplah berdoa dan selalu berpikir positif. Maka ketika kabar gembira itu datang, kita tidak akan terbawa perasaan senang yang berlebihan. Dan jika memang belum lolos, perasaan sedih tidak akan berlarut. Menurut saya sih, ehe. Kabar gembira yang datang tanpa ditunggu – tunggu merupakan kabar gembira yang menyenangkan. Betul saja, di siang hari yang terik, seorang teman cukup berisik ketika memberitahu bahwa dirinya mendapat email dari PLN. Sedikit cemas, saya buka juga inbox email saya, dan benar saja terdapat sebuah email masuk. “Ah, ini dia penentuan langkah selanjutnya” kata hati saya. Kemudian saya klik email cinta dari PLN itu, dan terny

Rekrutmen PLN – 5/8 Tes Fisik

Menunggu terkadang menyebalkan, tapi darimana kita belajar sabar jika tak pernah merasakan menunggu sesuatu?. Pengumuman tes PLN selanjutnya untuk kali ini terasa lama, atau memang lama sih. Setelah selesai psikotes pada tanggal 3 April, pengumuman dijanjikan sekitar 2 minggu, seingat saya. Namun setelah 2 minggu berlalu, pengumuman yang ditunggu tak kunjung muncul. Sedikit resah, namun berharap besar. Berharap tentu harus, namun harus siap jika terjatuh. Akhirnya yang ditunggu menampakkan diri. Berawal dari pesan singkat kawan saya, bertuliskan “Alhamdullilah”, saya terkejut dan dengan tangan gemetar (apasih lebay) saya segera membuka website rekrutmen. Dan ternyata benar, saya masih lanjut, masih diberi keberuntungan. Alhamdullilah. Psikotes telah berlalu, maka saya harus bersiap untuk ujian selanjutnya. Proses seleksi berikutnya yakni tes fisik, iya, tes fisik. Kami harus melakukan lari 12 km, push up 100 kali, sit up 100 kali, pull up 20 kali, berenang 200 meter, tapi itu hany