Selalu ada yang pertama untuk setiap hal. Kalimat yang sering terdengar dan mungkin diamini oleh setiap orang. Catatan perjalanan kali ini, akan sedikit menggali memori dan kenangan lama pada pendakian pertama saya di gunung ber ketinggian 3000an mdpl , pada 2011 lalu. Gunung Merbabu , 3142 mdpl, saat ini menjadi salah satu gunung populer di Pulau Jawa , khususnya Jawa Tengah. Ibarat Mall di kota-kota besar yang selalu disesaki pengunjung setiap akhir pekan, Gunung Merbabu tak mau kalah. Lokasi yang begitu mudah diakses, jalan raya mulus beraspal, koneksi jaringan tiada terputus dan berbagai faktor lain, menjadi alasan utama keramaian tersebut. Ujian Nasional adalah berkah bagi pihak yang tidak merasakannya. Ketika senior kelas XII memutar otak memikirkan masa depan, saya (saat itu kelas XI) bingung untuk menghabiskan waktu liburan. Mempertimbangkan waktu yang ada, saya dan lima orang rekan yang tergabung dalam organisasi pecinta alam SMA 3 Semarang, memutuskan untuk menjajal Gu...
Setelah tertunda berkali-kali, sebuah rencana yang telah disusun cukup lama akhirnya terlaksana. Memanfaatkan momentum awal tahun yang biasanya belum terlalu banyak pekerjaan, pendakian Gunung Nokilalaki menjadi pembuka tahun 2020. Setelah dua tahun berada di tanah perantaun, akhirnya saya bersama tiga rekan berhasil mengeksekusi rencana pendakian pertama di tanah Sulawesi. Memang bukan gunung yang paling tinggi, karena bukan itu yang kami cari. Pengalaman yang berkesan bersama teman tentu lebih menyenangkan dibandingkan hasrat memenuhi gengsi untuk sekedar pamer di media sosial. Singkat cerita, kami berempat memulai perjalanan dari Kota Palu tercinta. Gunung Nokilalaki kebetulan berada di kabupaten tetangga Kota Palu, yakni Kabupaten Sigi yang dapat ditempuh dalam waktu dua jam perjalanan. Menggunakan kendaraan roda empat, sinar surya menjadi teman perjalanan yang cukup ramah, karena biasanya Kota Palu selalu panas terik tanpa ampun. Roda berputar menggilas aspal mulus ta...