Penantian kali ini
terasa sangat singkat, tidak terasa lama, cukup sebentar saja, bahkan (seingat
saya) lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Pengumuman hasil tes adaptif
kemarin sudah muncul, dan saya mendapat kabar dari kawan saya. Jantung
berdetak, sedikit banyak merasa cemas dan khawatir. Saya ambil telpon genggam
saya, saya buka file pengumuman tes. Loading. Terbuka. Saya scroll untuk
mencari jurusan saya, saya segera menuju abjad terakhir. Z.. Alhamdulilah, nama
saya masih tercantum dan berhak mengikuti tes selanjutnya.
Perasaan senang hanya sebentar, tak perlu terbawa euforia.
Saya amati pengumuman tersebut dan mendapati beberapa kawan saya ternyata tidak
lolos. Semangat kawan, semoga berhasil di lain tempat dan kesempatan . Peserta
tes adaptif kemarin berjumlah 1735 orang dan peserta yang lolos menuju tahap
psikotes berjumlah 942 orang. Cukup banyak yang tersisih, mungkin standar PLN
cukup tinggi juga.
Menurut instruksi yang diberikan, tahap psikotes akan
dilaksanakan pada hari Senin, 3 April 2017, jam 08.30 di JEC Jogjakarta.
Pelaksanaan rekrutmen PLN ini memang akan selalu dilaksanakan di Jogjakarta
hingga selesai, tentu saja ini menguntungkan saya. Menguntungkan karena
domisili saya di Semarang, sehingga tak terlampau jauh, cukup 2,5 jam dengan
sepeda motor. Karena pelaksanaan psikotes pada pagi hari, saat itu saya bersama
kawan – kawan memutuskan untuk menginap terlebih dahulu di EDU Hostel (salah satu penginapan murah di Jogjakarta).
Pengumuman Psikotes |
Pagi hari pelaksanaan psikotes, tubuh harus segar dan tidak
mengantuk. Pengalaman saya, jika mengantuk maka psikotes akan tidak maksimal.
Ehe. Waktu pelaksanaan sekitar pukul 08.30 tapi ketika kami datang sekitar
pukul 08.00 kondisi sudah sangat ramai. Registrasi dibuka, selalu persiapkan
KTP, kartu peserta dan jangan lupa untuk konfirmasi kehadiran di website
rekrutmen. Ingat – ingat nomor meja anda dan segera duduk, usahakan hasrat
ingin buang air sudah dihilangkan agar tidak mengganggu proses ujian.
Proses psikotes diawali dengan arahan dari panitia, selalu
dengarkan instruksi mereka agar tidak terjadi kekeliruan. Jika ingatan saya
tidak salah, psikotes ini diawali dengan tes koran / tes pauli. Salah satu
jenis psikotes yang menurut saya bertujuan untuk melihat konsistensi, kemampuan
bekerja dibawah tekanan dan ketelitian kita, serta kekuatan / daya tahan tubuh.
Saya mengerjakan secepat dan seteliti yang saya bisa, usahakan irama teratur,
tak perlu tergesa – gesa yang penting stabil. Sekitar 60 menit kita diharuskan
menjumlahkan angka dalam tes koran ini.
Tes pauli yang melelahkan telah selesai dan berganti dengan tes
papi kostick. Tes ini cukup mudah, cukup memilih pernyataan yang paling sesuai
dengan diri sendiri, tapi diusahakan untuk konsisten. Tes kemudian dilanjutkan
dengan tes wartegg dan tes gambar pohon. Tes wartegg mengharuskan kita untuk
melanjutkan obyek di setiap kotak yang tersedia menjadi sebuah gambar.
Sedangkan tes gambar pohon mengharuskan kita untuk menggambar sebuah pohon
utuh, mulai dari akan hingga helai daunnya. Dan seingat saya, masih ada tes
menggambar orang utuh.
Proses psikotes ini berakhir pada pukul 11.00 lebih, tidak terlalu
lama menurut saya dan (harus) yakin bahwa psikotes ini berjalan lancar. Lebih
jauh, psikotes ini bertujuan untuk melihat karakteristik setiap individu yang
akan bergabung dengan PLN. Psikotes ini biasanya bekerja sama dengan lembaga
psiklogi yang ditunjuk perusahaan, dan lembaga tersebut akan mengolah hasil
psikotes peserta. Berdoa saja semoga jawabannya masuk kriteria PLN.
Alhamdullillah.
Komentar
Posting Komentar